Wednesday, November 18, 2015

Ga masalah sih sama BEM-nya, masalahnya sih sama Komentarnya

Dari awal mau nulis ini, gue sempet mikir-mikir dulu, boleh ga yah gue nulis ini? nanti di sodok lagi, dikata-katain kurang riset dan bla bla bla, tapi aku kan ingin menulis apa yang ada di otak aku, bukan hasil riset belaka.
lagian setelah dipikir-pikir hak gue juga sih buat berkomentar dan mengeluarkan pendapat, ye gak? kenapa juga pembaca jadi sewot. tenang, gue tidak akan merugikan siapapun lewat bacotan-bacotan gue di blog. gue nulis ini murni untuk kebahagian gue, murni untuk penghiburan diri, atau mungkin juga bisa buat sedikit menghibur yang baca.
ye kan, gue mah niatnya baik dari awal.


Jadi dasarnya adalah, gue yang kebingungan dengan akun Line gue yang entah mengapa dalam dua hari ini sangat ribut, benar-benar ribut. grup angkatan gue yang sejatinya selalu adem ayem aman tentram sejahtera pun, tiba-tiba malah jadi ramai dengan bahasan yang sejatinya gue pun awalnya tidak paham.

Setelah gue telusuri, ternyata asal mulanya dari post dede angkatan gue di jurusan. hmm jadi begitu ternyata.

Gue sebenarnya sudah tau perihal post si dede ini dari kemarennya, tapi gue ga iseng baca karena judulnya tidak cukup menarik perhatian gue, tidak seperti post-postannya cooking oppa di TL yang selalu membuat gue berdebar padahal baru baca judul, apalagi kalau menyangkut kambek dede gemes BTS. Aku deg-degan parah, jantung ini shaking sekuat-kuatnya, apakah ini yang namanya jatuh cinta? laaah -______- kalau Cuma shaking doang jantung ini bisa diartikan jatuh cinta, berarti tiap mau bimbingan ama Bang sahala aku jatuh cinta dong? hmmmm leh uga,

ga, ga, maksud gue adalah, gue emang benar-benar ga iseng buka tulisan dede itu, gue hanya melihat judulnya sekilas yang di share temen gue, dan cukup berkomentar “oh BEM toh, hmm yaudah” iya gitu doang. tidak menarik. sungguh. maafkan aku ya rahman ya rahim.

gue apatis yah? iya emang hahaha

da gimana atuh, gue juga sedang sibuk dengan masalah duniawi typo yang membumi di revisian skripsi, ngapain juga aku mesti repot ngurusin BEM kampus yang sesaat lagi akan aku tinggalkan. jangan judge gue tidak bermoral dan tidak peduli sekitar, karena gue sudah mewanti-wanti di awal kalau gue emang APATIS. maaf mbak, mas, tapi ada yang lebih penting yang harus gue kejar, selain mengurusi masalah kampus yang sebernya sudah bukan jamannya gue lagi, saat ini yang harus gue urusi adalah pertanggung jawaban kepada orang tua, dengan cara selesaikan kuliah secepat mungkin. abis itu mengejar jodoh yang sedang mencari nafkah di Korea, yaitu dede gemes, yeaaaay (yang ini tolong diabaikan).

Tapi, karena tiba-tiba menjadi ramai, dan muncul sedikit drama antara seseorang dan dua orang lainnya, Dan juga emang dasarnya gue ini amat teramat sangat hobi terancing dengan isu-isu gosip, akhirnya gue pun tertarik dengan, mengapa postingan dede itu bisa jadi pemicu perang badar (jir ini lebay sih)?, gue pun tertarik, tapi ga gue baca, belum. gue pun menyerap informasi dari berbagai sumber yang sempat membaca, maupun ikut berkomentar di postingan si dede ini. (gue lupa nama dia yang bikin postingan beneran).

Kesimpulannya, dari informan-informan itu adalah, si dede ini membuat sebuah tulisan tentang kampanye kotor, kampanye calon ketua BEM UNPAD – iya kampus gue. iya betul banget, atuhlah malu kampus gue banyak masalahnya meni ini teh - yang dari sudut pandang gue, setelah menyerap informasi tadi – dia sekadar membuat sebuah tulisan opini, tulisan Views, bukan berita, bukan news. sayangnya atau lebih tepatnya kasihannya dia, malah di hujat sebagai jurnalis yang tidak bisa memuat inforamsi dengan benar, jurnalis yang tidak berkopenten dalam menulis informasi atau berita, dikatain belum jobtrelah, dikatain jurnalis masa kini yang tidak berimbang, malu-maluin jurusan lah. dikatain tulisannya gambling, dikatain sarat dengan opini.

Haduuuuh, piye toh mas, mbak. si dede ini kan memang menulis opini, jadi yah tulisannya penuh dengan opini, aku kok jadi ingin ketawa yah.

Gue lalu baca, karena jika hanya menyerap informasi dari mulut ke mulut nanti otak gue disusupi radikal bebas yang sudah memiliki pandangan-pandangan pribadi. akhirnya barusan gue baca, dengan cara memaksa Neng Liza Kemala untuk mengirim sharenya kepada gue, karena percayalah ngubek2 timeline line masa kini tidak semembahagiakan dulu, terlalu penuh dengan share-share lain macem home pesbuk.

Setelah gue baca,

Loh, tulisan si dede ini bagus loh, hmmm gue suka gaya dia, yang bawa-bawa goliath, aduh kamu keren de, sumpah. aku bangga sebagai senior yang tidak bisa apa-apa, kamu sudah melambung sehebat itu, di mata gue sih gitu. even gue tidak tahu wujud fisik si dede ini, tapi mungkin saja si dede ini ganteng atau cantik, seciamik tulisan opininya.

Menurut gue, tulisan dia tidak berpihak pada calon 1 atau calon 2, dia Cuma mengeluarkan unek-uneknya perihal aksi politik di kampus kami tercinta. hmm emang benar tercinta? secinta apa sih kamu tiara sama unpad? lebih cinta unpad apa lebih cinta sama boyband Kpop yang penuh dengan dede-dede itu? jangan suruh gue memilih, itu sulitnya kayak lo nyuruh gue milih emak atau bapak, aku tidak sangguuuup, njir lebay. maaf.

okeh, jadi setelah gue baca tulisan dede itu, gue pikir bener juga yah. dia pemikirannya terbuka, seperti kacang yang sudah dibuka sama kulit-kulitnya. dia ga  bagus-bagusin calon manapun, even setau gue salah satu calonnya ada yang seangkatan sama dia, bahkan mungkin sekelas, dia malah hare-hare weh ngejelek-jelekin.

gue juga kaya si dede itu, tidak ada niatan untuk menyoblos calon manapun, yang tadi siang aja memang pas lihat ada TPS di kampus gue lewat aja ga ada niatan buat nyoblos. sudah kubilang aku ini amat apatis.

gue tidak akan mengkritisi masalah si calon satu yang katanya di sokong oleh partai anu, atau si calon dua yang katanya akan mereveal semua kebusukan si calon 1 atau tentang dia yang independensi tinggi, sakarepmulah, mau ngehancurin dinasti KAMI dinasti KAMU atau bahkan dinasti KITA, gue ga peduli selama, karena mau diancurin seancur apapun bang sahala akan tetap merevisi skirpsi gue setiap bimbingan, setia dia melihat typo dan Pa gum-gum juga yang ga pulang-pulang, gue jadi susah bimbingan, huvd sedih kan ah.

sejatinya masalah ranah politik, dinasti islami atau indepndensi bahkan sampai jualan risoles seharga 100 rebu untuk mengumpulkan dana (haha anjir danus risol bruh buat kampanye, mulia sekali para calon BEM gue ini, dari pada uangnya buat dana kampanye, mending buat modal  buka usaha risol aja kalau begitu mah yah kan dapet untung dari berwirausaha, maaf aku ma da orangnya suka uang, bukan suka politik) itu bukan konteks gue dan ranah gue, gue tidak bisa mengkritisi sesuatu yang gue aja tidak berniat di dalamnya, gue tidak mau menjelek-jelekan hal yang jatuhnya gue malah terkesan sok tahu.
yang mau gue babat adalah, komentar orang-orang bego, sumpah menurut gue bego banget di kolom komen tulisan si dede.

pertama gue merasa mereka sudah menjolimi si dede dengan bilang “anak jurnal tulisannya kok begini” “beritanya ga berimbang” “belum pernah jobtre ya de?”  bahkan ada yang dengan belagu bilang kalau profesi jurnalis dimasa depan bisa hancur, dan songong karena dia bakal jadi diplomat. hmm yakin gitu mas kamu nanti jadi diplomat? diplomat yang pemikirannya tidak terbuka? yang tidak bisa membedakan mana berita dan mana opini publik? semoga jika mas jadi diplomat kelak, mas sudah berpindah kewarganegaraan, aku tidak ingin negaraku malu punya diplomat macam dirimu, even kamu nanti jadi diplomat di pluto sekalipun, gue tetap akan malu pada bangsa alien.

intinya, gue bukan membela si dede penulis opini, gue hanya merasa gue juga terjolimi, sebagai mahasiswa jurnalis yang kurang piknik, gue sedih dong anjir apaan kenapa kamu begitu banget sama kami yang nanti kalau kerja aja gajinya kecil. hargai kek tulisan seseorang, misalnya dengan mekritisi tapi pake martabat, ga usalah menyudutkan macam begitu.

gue sebenarnya agak senang juga, sedikit, ternyata banyak juga mahasiswa yang terpancing untuk komen dan bersikap kritis setelah baca tulisan si dede, kalau ga salah terakhir tadi komennya ampe 200an lebih gitu, ngalahin si dhio faiz yang sempet juga jadi seleb line semalam gara-gara postingan dia tentang acara BEM juga.
aduh, yang jelas, nanti-nanti kalau mau komen, pake hati aja, jangan kurang piknik gitu, takutnya nanti malah jadi gila mendadak, kan bikin repot. udah ah.
semoga dede yang bikin post itu hidupnya aman, besok ga hilang diculik simpatisan, terimakasih.


No comments:

Post a Comment