Monday, November 2, 2015

Lebih Baik Hindari Iblisnya dari pada Empat Bulan Kemudian Kamu Aborsi Hasilnya

Di dunia ini ada lebih dari 7 milyar manusia dari berbagai ras, suku bangsa, warna kuit dan agama. Dengan berbagai gender, ada lelaki ada perempuan, dan jangan lupa ada juga yang mengkalim sebagai keduanya. Siang jadi lelaki, malam jadi wanita.

Dari 7 milyar itu, 7 pria muda anggota BTS yang sukses merubah pandangan dan prinsip mengenai pria ideal sebagai pria gagah tampan dan bijaksana, menjadi pria lebay, gila dan penghancur mental, gara-gara kelakuan mereka yang ancur seancur-ancurnya. Sebagai member idol KPOP mereka diciptakan untuk menjadi gila dengan segala tingkah lakunya yang absurd dan diambang batas kelakuan manusia normal. Dengan kata lain tujuh orang ini, idiot, mental destruction, gila, lawak berlebihan, sering lupa imej, tidak jaga imej, lupa diri antara sudah di make up atau belum kalau mau nampil depan kamera, karena sejujurnya mereka sering banget bare face depan kamera.

Gue aja bingung, ada yah lelaki di dunia ini yang kayak gitu, bikin gue semakin terjerambab makin dalam ke dunia dua dimensi, yang hanya bias menatap pria-pria hanya melalui dunia dua dimensi, tidak bisa disentuh, apalagi dirasakan. Lelaki-lekali bangsat ini bisa gue katakan sebagai pengahancur kearifan lokal.

Para pria yang tampan, bangsat nan jahanam ini benar-benar penghancur kearifan local yang sesungguhnya, karena membuat gue tidak bisa melirik ketampanan hakiki pria dari negeri sendiri.

Ini masalah sih, ketika emak sendiri nelpon nanya perihal skripsi dan kelangsungan jodoh gue. Mengingat saat ini gue sudah meginjak usia 22 dan sebentar lagi mau 23. Tapi hingga saat ini gue belum menyatakan kalau gue sudah menemukan pendamping lawan jenis.

Emak gue takut, katanya takut kejadian yang sudah-sudah terulang, perihal kakak perempuan gue yang enggan menikah, hingga sekarang berusia 33 tahun, perihal abang cowok gue yang gagal menikah gara-gara ditinggal hamil ama tunangannya.

Nah sekarang ketakutan emak gue sedikit berbeda, takut gue ga mau nikah gara-gara jatuh cinta sama banyak pria yang notabene hanya bisa dilihat melalui layar dua dimensi. Aduh, ga gitu juga kali mak, gue juga masih sadar diri untuk tidak bertindak bodoh.

Hanya saja buat nyari lelaki berbentuk empat dimensi rasanya belum terlalu sekrusial itu dalam daftar keinginan gue saat ini.

Gue bukan sombong untuk bilang kalau gue tidak butuh pendamping, gue tidak butuh pacar, gue tidak butuh calon suami, atau parahnya gue ingin hidup secara individual hingga diakhir hayat ketika raga kembali keharibaan (astagaaa sejak kapan tiara menjadi seorang yang berbicara bijaksana)

Gue tidak sesombong itu untuk mengkalim bahwa gue mampu menjalani sepanjang hidup tanpa manusia lain. Seengaknya gue butuh mbak-mbak kasir indomart buat melayani setiap transaksi gue di indomart. Benerkan, manusia itu tidak mampu hidup sendiri meski dalam hal-hal kecil.

Hanya saja gue masih terlalu trauma sama lawan jenis dan kenyataan hal-hal yang bisa timbul dari kedekatan dua orang manusia berbeda kelamin ini. Trauma gue bukan trauma yang dihasilkan dari diri sendiri, tapi trauma dari lingkungan di sekitar gue.

Dulu mungkin gue menggagap hal-hal itu sebagai angin lalu dan yaudahlah yah, tapi sekarang gue menganggap hal-hal itu sebagai salah satu ketakutan terbesar gue dalam hidup. Berbagai kemungkinann kan bisa terjdi, sekuat-kuatnya seseorang, tapi setan di dalam diri kan siapa yang tahu.

Begitupun gue, gue tidak pernah tahu wujud iblis yang ada dalam diri gue, wujud setan yang ada dalam otak gue, wujud syaiton yang ada di bagian lain hati gue, yang gue Cuma bisa lakukan adalah menghindari kemungkinan sekecil apapun yang bisa membuat diri gue hancur sehancur-hancurnya.

Banyak yang bilang, ‘elah kolot amat, yang begitu sekarang bisa dihindari pake kondom’ atau ‘kondom murah, lo bisa beli banyak dimana aja’

Permasalahan sex diluar nikah, kecelakaan akibat dari ketidaksadaran diri akan setan yang kita bina dalam hati bukan perihal yang bisa diatasi hanya dengan harga kondom yang sekarag makin murah. Bagi gue tidak sesimple itu.

Katakanlah gue norak, kolot atau primitive. Karena bagi gue yang primitive adalah para wanita atau para perempuan yang bersedia kasarnya – maaf , ngangkang di atas kasur dengan pria yang belum ijab Kabul buat menghalalkan wanita tersebut. Gue sedih aja dengan perilaku para wanita yang makin tidak anggun saat ini.

Perempuan atau wanita, terserah bagi gue semuanya sama, mahluk yang harus menjaga lahir batin semua bagian tubuhnya untuk tidak disentuh lawan jenis yang bukan miliknya. Mungkin ini beratnya ke masalah agama, tapi gue tidak akan bawa-bawa agama apapun disini, hanya murni sudut pandang gue yang sering menyayangkan prilaku para wanita yang dengan pede luar biasa berfoto dengan lawan jenis hanya mengenakan bikini, ditambah pose yang nempel-nempel luar biasa.

Maksudnya apa? Kadag gue kurang paham dimana indahnya atau artistiknya foto tersebut hingga dengan luar biasanya dipost di instagaram atau malah parahnya jadi DP line. Waaah perempuan jaman sekarang memang luar biasa.

Gue akui, gue bukan wanita dengan jilbab super panjang dan berpengetahuan luas mengenai agama, gue bahkan tidak berhijab. sudah gue singgung diatas bukan, ini bukan perihal sudut pandang agama, hanya rasa sedih dari sudut pandang gue yang juga wanita ketika melihat wanita lain dengan percaya dirinya merelakan anggota tubuhnya pada lawan jenis, baik untuk sekedar dilihat atau ekstrimnya bahkan disentuh oleh mereka.

Gue terlahir dari keluarga yang sangat menjunjung tinggi harga diri dan norma adat leluhur. Gue diajarkan untuk tidak mempermalukan keluarga dengan hal-hal bodoh seperti hamil di luar nikah, sayangnya lingkungan gue berbeda dengan lingkungan keuarga gue. Banyak sekali teman gue yang melakukan aborsi pasca hamil di luar nikah, menghilangkan jejak atas felony crime yang mereka lakukan.

Menikah di usia muda karena terlalu takut melakukan aborsi, dan berakhir dengan hidup yang pas-pasan dalam keadaan kesulitan besar yang menghimpit, terang aja mereka masih teralalu muda buat nikah dan punya anak, alhasil hidup mereka jauh dari kata layak jika tidak di pasok oleh para orang tua.

Sebagai seoarang perempuan yang banyak melihat kejadian seperti itu, gue jadi takut
Bagaimana kalau gue juga mengalami hal yang sama?
Bagaimana kalau gue juga melakukan hal yang bodoh bersama pacar gue?
Apa yang akan terjadi sama orangtua gue kalau gue sampai melakukan hal itu?
Masih sanggupkah gue melihat muka ibu dan ayah kalau gue seperti mereka?

Jawabnya tentu saja tidak, gue akan mengalami kehidupan paling hancur, semua impian indah gue tentang tujuan hidup hingga 10 tahun ke depan pasti akan menghilang dan tidak akan pernah bisa gue gapai.

Dan untuk menghindarinya pada akhirnya gue memilih jalan lain. Gue memilih untuk tidak berhubungan dengan lawan jenis dalam hal hubungan antara lelaki dan wanita. Berteman pun gue sangat pilih-pilih. Gue sangat menjaga jarak, mungkin banyak orang di sekitar gue tidak sadar, tapi percayalah gue sering takut jika sedang berdekatan dengan lelaki, bukan mereka yang gue takutkan, justru gue takut pada diri sendiri gue tidak tahu bentuk iblis dalam diri gue, jadi gue memilih menghindar.

Geu lebih memilih menatap lelaki berbentuk dua dimensi yang sejatinya lebih membuat gue banyak tertawa daripada berpikir untuk melakukan hal-hal negative. Gue tidak takut lelaki atau benci lelaki, gue menyukai mereka, hanya saja bukan lelaki yang muncul bentuk nyatanya, hnya lelaki yang bisa kita lihat melalui layar dua dimensi atau suatu saat bisa kita lihat saat mereka konser tapi tetap tak pernah bisa disentuh.

Setidaknya itu bisa menghindarkan gue dari bahaya bangunnya iblis dalam diri.

Mungkin cara gue salah, tapi semua orang punya pilihan masing-masing untuk menjalani hidup normal dan bahagia yang menurut mereka bisa mencapai titik kesempurnaan.

Sekali lagi, kepada kaum ku, kepada para perempuan, sebenarnya bukan pria yang selama ini jahat, sadarlah bahwa diri kita sendiri yang mengundang mereka untuk melakukannya pada kita. Jangan terlalu menempel pada lelaki kalau kamu belum tau bentuk iblis seperti apa yang ada dalam diri mu.

Ketahuilah, berawal dari pegangan tangan, ciuman lalu berakhir dengan empat bulan kemudian kamu sadar sudah ada orang lain dalam perut mu. Lebih baik menghindar dari pada menghancurkan.

ini bonus tujuh lelaki biadab yang sukses menghancurkan kearifan lokal




3 comments:

  1. makanya kalo pegangan tangan gausah sampe bonus ciuman terus diatas kasur pula jadi aja empat bulan kemudian baru sadar ada orok bersemayam wk di lingkungan gue malah ada yg baru sadar setelah 6 bulan, btw. untungnya gak dibuang. *dasar orang indonesia, selalu untung*

    ReplyDelete
    Replies
    1. gue sedang sedih karena makin maraknya kasus hamil di luar nikah. membunuh bayi yang ga dosa sama sekali, padahal mereka-mereka yang dosa, sadar kek kalau mau bikin anak, jangan mau enaknya aja terus hasilnya dibuang, dasar iblis sejati yang bersemayam dalam tubuh manusia

      Delete
  2. Bismillah. Semoga kita senantiasa menjadi perempuan yang berada dalam lindungan Allah SWT. Insha Allah. Mari sama-sama menjaga diri.

    ReplyDelete