Di dunia ini ada lebih dari 7 milyar
manusia dari berbagai ras, suku bangsa, warna kuit dan agama. Dengan berbagai
gender, ada lelaki ada perempuan, dan jangan lupa ada juga yang mengkalim
sebagai keduanya. Siang jadi lelaki, malam jadi wanita.
Dari 7 milyar itu, 7 pria muda anggota
BTS yang sukses merubah pandangan dan prinsip mengenai pria ideal sebagai pria
gagah tampan dan bijaksana, menjadi pria lebay, gila dan penghancur mental,
gara-gara kelakuan mereka yang ancur seancur-ancurnya. Sebagai member idol KPOP
mereka diciptakan untuk menjadi gila dengan segala tingkah lakunya yang absurd
dan diambang batas kelakuan manusia normal. Dengan kata lain tujuh orang ini,
idiot, mental destruction, gila, lawak berlebihan, sering lupa imej, tidak jaga
imej, lupa diri antara sudah di make up atau belum kalau mau nampil depan
kamera, karena sejujurnya mereka sering banget bare face depan kamera.
Gue aja bingung, ada yah lelaki di
dunia ini yang kayak gitu, bikin gue semakin terjerambab makin dalam ke dunia
dua dimensi, yang hanya bias menatap pria-pria hanya melalui dunia dua dimensi,
tidak bisa disentuh, apalagi dirasakan. Lelaki-lekali bangsat ini bisa gue katakan
sebagai pengahancur kearifan lokal.
Para pria yang tampan, bangsat nan
jahanam ini benar-benar penghancur kearifan local yang sesungguhnya, karena
membuat gue tidak bisa melirik ketampanan hakiki pria dari negeri sendiri.
Ini masalah sih, ketika emak sendiri
nelpon nanya perihal skripsi dan kelangsungan jodoh gue. Mengingat saat ini gue
sudah meginjak usia 22 dan sebentar lagi mau 23. Tapi hingga saat ini gue belum
menyatakan kalau gue sudah menemukan pendamping lawan jenis.
Emak gue takut, katanya takut
kejadian yang sudah-sudah terulang, perihal kakak perempuan gue yang enggan
menikah, hingga sekarang berusia 33 tahun, perihal abang cowok gue yang gagal
menikah gara-gara ditinggal hamil ama tunangannya.
Nah sekarang ketakutan emak gue
sedikit berbeda, takut gue ga mau nikah gara-gara jatuh cinta sama banyak pria
yang notabene hanya bisa dilihat melalui layar dua dimensi. Aduh, ga gitu juga
kali mak, gue juga masih sadar diri untuk tidak bertindak bodoh.
Hanya saja buat nyari lelaki
berbentuk empat dimensi rasanya belum terlalu sekrusial itu dalam daftar
keinginan gue saat ini.
Gue bukan sombong untuk bilang kalau
gue tidak butuh pendamping, gue tidak butuh pacar, gue tidak butuh calon suami,
atau parahnya gue ingin hidup secara individual hingga diakhir hayat ketika
raga kembali keharibaan (astagaaa sejak kapan tiara menjadi seorang yang
berbicara bijaksana)
Gue tidak sesombong itu untuk
mengkalim bahwa gue mampu menjalani sepanjang hidup tanpa manusia lain.
Seengaknya gue butuh mbak-mbak kasir indomart buat melayani setiap transaksi
gue di indomart. Benerkan, manusia itu tidak mampu hidup sendiri meski dalam
hal-hal kecil.
Hanya saja gue masih terlalu trauma
sama lawan jenis dan kenyataan hal-hal yang bisa timbul dari kedekatan dua
orang manusia berbeda kelamin ini. Trauma gue bukan trauma yang dihasilkan dari
diri sendiri, tapi trauma dari lingkungan di sekitar gue.
Dulu mungkin gue menggagap hal-hal
itu sebagai angin lalu dan yaudahlah yah, tapi sekarang gue menganggap hal-hal
itu sebagai salah satu ketakutan terbesar gue dalam hidup. Berbagai
kemungkinann kan bisa terjdi, sekuat-kuatnya seseorang, tapi setan di dalam
diri kan siapa yang tahu.
Begitupun gue, gue tidak pernah tahu
wujud iblis yang ada dalam diri gue, wujud setan yang ada dalam otak gue, wujud
syaiton yang ada di bagian lain hati gue, yang gue Cuma bisa lakukan adalah
menghindari kemungkinan sekecil apapun yang bisa membuat diri gue hancur
sehancur-hancurnya.
Banyak yang bilang, ‘elah kolot amat,
yang begitu sekarang bisa dihindari pake kondom’ atau ‘kondom murah, lo bisa
beli banyak dimana aja’
Permasalahan sex diluar nikah,
kecelakaan akibat dari ketidaksadaran diri akan setan yang kita bina dalam hati
bukan perihal yang bisa diatasi hanya dengan harga kondom yang sekarag makin
murah. Bagi gue tidak sesimple itu.
Katakanlah gue norak, kolot atau primitive.
Karena bagi gue yang primitive adalah para wanita atau para perempuan yang
bersedia kasarnya – maaf , ngangkang di atas kasur dengan pria yang belum ijab Kabul
buat menghalalkan wanita tersebut. Gue sedih aja dengan perilaku para wanita
yang makin tidak anggun saat ini.
Perempuan atau wanita, terserah bagi
gue semuanya sama, mahluk yang harus menjaga lahir batin semua bagian tubuhnya
untuk tidak disentuh lawan jenis yang bukan miliknya. Mungkin ini beratnya ke
masalah agama, tapi gue tidak akan bawa-bawa agama apapun disini, hanya murni
sudut pandang gue yang sering menyayangkan prilaku para wanita yang dengan pede
luar biasa berfoto dengan lawan jenis hanya mengenakan bikini, ditambah pose
yang nempel-nempel luar biasa.
Maksudnya apa? Kadag gue kurang paham
dimana indahnya atau artistiknya foto tersebut hingga dengan luar biasanya
dipost di instagaram atau malah parahnya jadi DP line. Waaah perempuan jaman
sekarang memang luar biasa.
Gue akui, gue bukan wanita dengan
jilbab super panjang dan berpengetahuan luas mengenai agama, gue bahkan tidak
berhijab. sudah gue singgung diatas bukan, ini bukan perihal sudut pandang
agama, hanya rasa sedih dari sudut pandang gue yang juga wanita ketika melihat
wanita lain dengan percaya dirinya merelakan anggota tubuhnya pada lawan jenis,
baik untuk sekedar dilihat atau ekstrimnya bahkan disentuh oleh mereka.
Gue terlahir dari keluarga yang
sangat menjunjung tinggi harga diri dan norma adat leluhur. Gue diajarkan untuk
tidak mempermalukan keluarga dengan hal-hal bodoh seperti hamil di luar nikah,
sayangnya lingkungan gue berbeda dengan lingkungan keuarga gue. Banyak sekali
teman gue yang melakukan aborsi pasca hamil di luar nikah, menghilangkan jejak
atas felony crime yang mereka
lakukan.
Menikah di usia muda karena terlalu
takut melakukan aborsi, dan berakhir dengan hidup yang pas-pasan dalam keadaan
kesulitan besar yang menghimpit, terang aja mereka masih teralalu muda buat
nikah dan punya anak, alhasil hidup mereka jauh dari kata layak jika tidak di
pasok oleh para orang tua.
Sebagai seoarang perempuan yang
banyak melihat kejadian seperti itu, gue jadi takut
Bagaimana kalau gue juga mengalami
hal yang sama?
Bagaimana kalau gue juga melakukan hal
yang bodoh bersama pacar gue?
Apa yang akan terjadi sama orangtua
gue kalau gue sampai melakukan hal itu?
Masih sanggupkah gue melihat muka ibu
dan ayah kalau gue seperti mereka?
Jawabnya tentu saja tidak, gue akan
mengalami kehidupan paling hancur, semua impian indah gue tentang tujuan hidup
hingga 10 tahun ke depan pasti akan menghilang dan tidak akan pernah bisa gue
gapai.
Dan untuk menghindarinya pada
akhirnya gue memilih jalan lain. Gue memilih untuk tidak berhubungan dengan
lawan jenis dalam hal hubungan antara lelaki dan wanita. Berteman pun gue
sangat pilih-pilih. Gue sangat menjaga jarak, mungkin banyak orang di sekitar
gue tidak sadar, tapi percayalah gue sering takut jika sedang berdekatan dengan
lelaki, bukan mereka yang gue takutkan, justru gue takut pada diri sendiri gue
tidak tahu bentuk iblis dalam diri gue, jadi gue memilih menghindar.
Geu lebih memilih menatap lelaki
berbentuk dua dimensi yang sejatinya lebih membuat gue banyak tertawa daripada
berpikir untuk melakukan hal-hal negative. Gue tidak takut lelaki atau benci
lelaki, gue menyukai mereka, hanya saja bukan lelaki yang muncul bentuk
nyatanya, hnya lelaki yang bisa kita lihat melalui layar dua dimensi atau suatu
saat bisa kita lihat saat mereka konser tapi tetap tak pernah bisa disentuh.
Setidaknya itu bisa menghindarkan gue
dari bahaya bangunnya iblis dalam diri.
Mungkin cara gue salah, tapi semua
orang punya pilihan masing-masing untuk menjalani hidup normal dan bahagia yang
menurut mereka bisa mencapai titik kesempurnaan.
Sekali lagi, kepada kaum ku, kepada
para perempuan, sebenarnya bukan pria yang selama ini jahat, sadarlah bahwa
diri kita sendiri yang mengundang mereka untuk melakukannya pada kita. Jangan terlalu
menempel pada lelaki kalau kamu belum tau bentuk iblis seperti apa yang ada
dalam diri mu.
Ketahuilah, berawal dari pegangan
tangan, ciuman lalu berakhir dengan empat bulan kemudian kamu sadar sudah ada
orang lain dalam perut mu. Lebih baik menghindar dari pada menghancurkan.
ini bonus tujuh lelaki biadab yang sukses menghancurkan kearifan lokal
makanya kalo pegangan tangan gausah sampe bonus ciuman terus diatas kasur pula jadi aja empat bulan kemudian baru sadar ada orok bersemayam wk di lingkungan gue malah ada yg baru sadar setelah 6 bulan, btw. untungnya gak dibuang. *dasar orang indonesia, selalu untung*
ReplyDeletegue sedang sedih karena makin maraknya kasus hamil di luar nikah. membunuh bayi yang ga dosa sama sekali, padahal mereka-mereka yang dosa, sadar kek kalau mau bikin anak, jangan mau enaknya aja terus hasilnya dibuang, dasar iblis sejati yang bersemayam dalam tubuh manusia
DeleteBismillah. Semoga kita senantiasa menjadi perempuan yang berada dalam lindungan Allah SWT. Insha Allah. Mari sama-sama menjaga diri.
ReplyDelete