Saturday, October 21, 2017

Lalu Yang Tidak Boleh Berlalu

Pertama-tama…
Benar, ini adalah postingan pertama saya setelah lulus kuliah. Benar tahun lalu, Mei 2016 saya resmi menyandang gelar S.Ikom di belakang nama saya. Tidak ada selebrasi?

Waw selamat tiara, setelah mengeluh berkepanjangan akhirnya lulus juga dari Jatinangor yang akhir-akhir ini ternyata sangat mudah dirindukan.

Tuesday, April 26, 2016

Relationship Goals? Yok Mari Test Drive Rahim Dulu

Hmmm, mari kita awali tulisan ini dengan ucapan Bismillah.
Jadi, apa yah? oh ini gue memberi title di postingan ini dengan label Test Drive, bukan, gue bukan sedang mencoba mobil baru atau sebangsanya. Hanya ini tergelitik dari obrolan tadi ketika gue abis joging sore bersama rekan-rekan super rempong di kampus, yang malah berakhir nambah lemak. Hell bayangin aja abis lari lima puter keliling stadion bola di kampus, kemudain di tutup dengan makan bakso. cah edan emang.

Wednesday, March 30, 2016

LGBT : If they end with marry each other. what did you think? SAUSAGE PARTY?

kalau denger kata Gay, apa sih yang lintas di pikiran kalian?
film Frozen flower? atau Judas Kiss? atau butterfly? belum pernah nonton? silahkan cari di fortal film gratisan karena sungguh sudah sangat banyak.
kalau kalian coba tanya gue apa yang lintas pertama kali dalam otak kalau mendnegar kata gay atau LGBT. gue akan jawab dengan lantang bahwa sejatinya kisah percintaan sesama jenis adalah kisah cinta paling tragis dan layak disebut menyedihkan.

Wednesday, December 23, 2015

Kenapa Harus sibuk di medsos saat Hari Ibu?

selamat hari ibu
selamat hari ibu
termikasih ibu
aku cinta ibu

dan sejuta kalimat lainnya, dengan dibumbui satu foto seorang wanita berumur, kadang juga wefie bareng dengan orang yang memposting foto dengan macam2 caption seperti diatas.

Saturday, December 19, 2015

Averison

kata orang sedikitnya ada satu atau dua hal yang bisa membuatmu bertahan. mungkin sesuatu yang sangat kamu gemari di dunia.

aku bertanya-tanya setiap hari

adakah itu? apakah itu? dimana itu? siapa itu?

mungkin aku terlalu muluk bertanya, membayangkan sesuatu dalam wujud nyata, bukan hal yang pasif tersembunyi dalam palung dilembah pikiran yang kadang sulit untuk ditarik kedunia nyata.

kadang kita harus jujur, tapi sesulit itu bahkan untuk benar-benar menangis saat kau membutuhkan. ada ribuan jenis kisah sedih yang terbaca, puluhan kisah horror disimak. sayangnya, matanya terlalu lelah bahkan untuk sekadar mengeluarkan hujan gerimis dari netra yang tak sakti itu.

hatinya ingin menangis, tapi bibirnya selalu tersenyum. 
aaah kenapa bisa adakalanya otak tidak sejalan dengan organ tubuh lain? menyedihkannya, bahkan organ tubuh pun sudah mulai menghianatinya.

kalau seperti ini. apa aku masih harus bertahan dalam embah dunia yang hanya menjebak raga?

terlalu peduli pada orang, bisa berimbas buruk dalam jangka panjang. benar. untuk dirimu sendiri. tapi egois, juga bukan solusi utama. bukan hanya kata “terkadang” yang saat ini melambai dalam, tapi kata “selalu” telah menghimpit dalam tembok-tembok yang sudah lapuk dalam hujan.

yang seperti ini, sangat jelas terlihat, jika

dunia nyata sedang dalam fase buruk-buruknya.

kenapa bisa?

lelah yah, aku juga sama. ini terlalu lucu karena telah berada dalam misposisi yang semakin sulit diperbaiki. aku tidak egois bahkan untuk hidupku sendiri, terlalu sering mengalah, terlalu senang jadi puppet yang hanya tersenyum, tertawa, menangis, tanpa bisa mengeluh. bergerak hanya jika sang tuan menghendaki untuk bergerak.

hei, kemana selama ini jiwa mu kau sembunyikan?

aduh, rasanya sakit sekali disini. sadar bahwa aku pun manusia. 
bukan boneka kayu denga n tali mengggantung

apa sekarang sudah terlalu terlambat? seseorang berbisik dari jauh

belum. mungkin saatnya kau memberontak.

orang mungkin akan membencimu di awal, tapi siapa tahu kau akan bahagia.
kecuali jika kau ingin mati menyedihkan, tanpa tahu betapa indah dunia.
gunung-gunung tertawa, aku hanya diam.
bisakah aku melawan. kalau seperti ini saja, aku sempat berharap mati.



4.38pm
diantar mendung dan rasa lelah tak berujung