Saturday, December 19, 2015

Averison

kata orang sedikitnya ada satu atau dua hal yang bisa membuatmu bertahan. mungkin sesuatu yang sangat kamu gemari di dunia.

aku bertanya-tanya setiap hari

adakah itu? apakah itu? dimana itu? siapa itu?

mungkin aku terlalu muluk bertanya, membayangkan sesuatu dalam wujud nyata, bukan hal yang pasif tersembunyi dalam palung dilembah pikiran yang kadang sulit untuk ditarik kedunia nyata.

kadang kita harus jujur, tapi sesulit itu bahkan untuk benar-benar menangis saat kau membutuhkan. ada ribuan jenis kisah sedih yang terbaca, puluhan kisah horror disimak. sayangnya, matanya terlalu lelah bahkan untuk sekadar mengeluarkan hujan gerimis dari netra yang tak sakti itu.

hatinya ingin menangis, tapi bibirnya selalu tersenyum. 
aaah kenapa bisa adakalanya otak tidak sejalan dengan organ tubuh lain? menyedihkannya, bahkan organ tubuh pun sudah mulai menghianatinya.

kalau seperti ini. apa aku masih harus bertahan dalam embah dunia yang hanya menjebak raga?

terlalu peduli pada orang, bisa berimbas buruk dalam jangka panjang. benar. untuk dirimu sendiri. tapi egois, juga bukan solusi utama. bukan hanya kata “terkadang” yang saat ini melambai dalam, tapi kata “selalu” telah menghimpit dalam tembok-tembok yang sudah lapuk dalam hujan.

yang seperti ini, sangat jelas terlihat, jika

dunia nyata sedang dalam fase buruk-buruknya.

kenapa bisa?

lelah yah, aku juga sama. ini terlalu lucu karena telah berada dalam misposisi yang semakin sulit diperbaiki. aku tidak egois bahkan untuk hidupku sendiri, terlalu sering mengalah, terlalu senang jadi puppet yang hanya tersenyum, tertawa, menangis, tanpa bisa mengeluh. bergerak hanya jika sang tuan menghendaki untuk bergerak.

hei, kemana selama ini jiwa mu kau sembunyikan?

aduh, rasanya sakit sekali disini. sadar bahwa aku pun manusia. 
bukan boneka kayu denga n tali mengggantung

apa sekarang sudah terlalu terlambat? seseorang berbisik dari jauh

belum. mungkin saatnya kau memberontak.

orang mungkin akan membencimu di awal, tapi siapa tahu kau akan bahagia.
kecuali jika kau ingin mati menyedihkan, tanpa tahu betapa indah dunia.
gunung-gunung tertawa, aku hanya diam.
bisakah aku melawan. kalau seperti ini saja, aku sempat berharap mati.



4.38pm
diantar mendung dan rasa lelah tak berujung


No comments:

Post a Comment