Wednesday, May 7, 2014

Hati Kamu yang Mana?

Ada orang yang bilang begini “setidaknya kalau kamu tidak cantik/ganteng, kamu kaya. Setidaknya jikapun kamu tidak kaya cantik/ganteng, kamu pintar. Atau jikapun kamu tidak cantik/ganteng, kaya dan pintar..kamu punya hati yang bersih dan baik..jikapun kamu ternyata tidak masuk dalam semua kriteria itu, anggaplah kamu bukan manusia”
Waw  ! luar biasa. Gue bertanya-tanya. Gue ada di kategori yang mana? Sesungguhnya gue sebagai perempuan gue tidak cantik, sebagai mahasiswa tentu saja gue tidak kaya, malah cenderung hidup melarat di akhir bulan. Masalah otak gue juga tidak merasa pintar..kalau baik..gue merasa gue sering jahatin orang..lalu apa benar gue bukan manusia?

Gue masih ingat kalimat itu karena ditanamkan oleh guru sekolah agama gue waktu masih SD. Dulu gue berpikiran jika seseorang bukan semua criteria hal baik disana..dan dia bukan manusia, lalu dia mahluk apa? Pikiran gue langsung tertuju pada Kotaro minami, dendam nyi pellet, mak lampir, grandong, ultraman bahkan lima pahlawan warna-warni power ranger. Luar biasakan?
Kemudian gue sekarang berpikir, mungkin yang dimaksud bukan manusia tersebut adalah hatinya..dia tidak memilki hati yang seharusnya dimilki manusia. Hati manusia itu menerima perbedaan, kekurang, kelebihan, penderitaan, rasa senang, bahagia, sedih dan semua perasaan yang bisa dirasakan manusia.
Lalu apakah gue merasakan itu? Tentu saja, gue merasa dan bangga kalau gue mengakui diri sebagai manusia, meskipun tak ada kontribusi apapun hingga saat ini yang gue berikan selayaknya pengakuan gue sebagai manusia.
Tapi, akhir-akhir ini gue hanya mempertanyakan dan mulai berpikir, apa benar si cantik/ganteng itu manusia kalau hatinya saja sudah tak berperasaan layaknya manusia. Apa benar si pintar itu manusia ketika hatinya egois tidak mau membantu yang bodoh. Apa benar si kaya itu manusia ketika hatinya tertutup ketika melihat orang keleparan. Apa benar si baik dan jujur itu manusia, jika ternyata kebaikan dan kejujurannya itu kedok semata.
Siapa tahu kan, siapa tahu yang katanya jahat ternyata baik. Yang katanya miskin ternyata hatinya kaya, yang katanya jelek ternyata secantik bidadari, dan yang katanya pintar ternyata tukang contek.
Bagaimanapun, hati manusia memang tidak ada yang tahu
Jatinangor malam hari, dengans ecangkir kopi

7 mei 2014, 11. 47 PM.

No comments:

Post a Comment