Ada orang yang bilang begini “setidaknya
kalau kamu tidak cantik/ganteng, kamu kaya. Setidaknya jikapun kamu tidak kaya
cantik/ganteng, kamu pintar. Atau jikapun kamu tidak cantik/ganteng, kaya dan
pintar..kamu punya hati yang bersih dan baik..jikapun kamu ternyata tidak masuk
dalam semua kriteria itu, anggaplah kamu bukan manusia”
Waw ! luar biasa. Gue bertanya-tanya. Gue ada di
kategori yang mana? Sesungguhnya gue sebagai perempuan gue tidak cantik,
sebagai mahasiswa tentu saja gue tidak kaya, malah cenderung hidup melarat di
akhir bulan. Masalah otak gue juga tidak merasa pintar..kalau baik..gue merasa
gue sering jahatin orang..lalu apa benar gue bukan manusia?
Gue masih ingat kalimat itu karena
ditanamkan oleh guru sekolah agama gue waktu masih SD. Dulu gue berpikiran jika
seseorang bukan semua criteria hal baik disana..dan dia bukan manusia, lalu dia
mahluk apa? Pikiran gue langsung tertuju pada Kotaro minami, dendam nyi pellet,
mak lampir, grandong, ultraman bahkan lima pahlawan warna-warni power ranger. Luar
biasakan?
Kemudian gue sekarang berpikir,
mungkin yang dimaksud bukan manusia tersebut adalah hatinya..dia tidak memilki
hati yang seharusnya dimilki manusia. Hati manusia itu menerima perbedaan,
kekurang, kelebihan, penderitaan, rasa senang, bahagia, sedih dan semua
perasaan yang bisa dirasakan manusia.
Lalu apakah gue merasakan itu? Tentu
saja, gue merasa dan bangga kalau gue mengakui diri sebagai manusia, meskipun
tak ada kontribusi apapun hingga saat ini yang gue berikan selayaknya pengakuan
gue sebagai manusia.
Tapi, akhir-akhir ini gue hanya
mempertanyakan dan mulai berpikir, apa benar si cantik/ganteng itu manusia
kalau hatinya saja sudah tak berperasaan layaknya manusia. Apa benar si pintar
itu manusia ketika hatinya egois tidak mau membantu yang bodoh. Apa benar si
kaya itu manusia ketika hatinya tertutup ketika melihat orang keleparan. Apa benar
si baik dan jujur itu manusia, jika ternyata kebaikan dan kejujurannya itu
kedok semata.
Siapa tahu kan, siapa tahu yang
katanya jahat ternyata baik. Yang katanya miskin ternyata hatinya kaya, yang
katanya jelek ternyata secantik bidadari, dan yang katanya pintar ternyata
tukang contek.
Bagaimanapun, hati manusia memang
tidak ada yang tahu
Jatinangor malam hari, dengans
ecangkir kopi
7 mei 2014, 11. 47 PM.
No comments:
Post a Comment